Manusia Bodoh dalam Dunia Marketing

WIRALINK –  Saya adalah Manusia Bodoh dalam Dunia Marketing.

salesman

salesman

Yah, jujur saja, saya terpaksa terjun ke dunia marketing pemasaran karena saya bodoh dalam bidang akademis. Asal tau saja, nilai IPK yang saya dapatkan saat wisuda dengan gelar sarjana ‘Teknik Sipil” adalah amat sangat minimalis sekali. Saya ingin melamar kerja di dunia teknik sipil dan property kok rasanya malu dan kurang percaya diri sehingga saya berpikir cepat memutar arah dengan mengirimkan lamaran pekerjaan ke bidang marketing disaat banyak perusahaan yang mencari tenaga sales lapangan untuk memasarkan produknya.

Hingga akhirnya saya bisa bekerja di sebuah perusahaan swasta itu menjadi anugerah Tuhan yang indah yang bisa saya dapatkan setelah lulus dari bangku kuliah. Artinya bahwa saya tidak lagi mendapat status sebagai pengangguran terdidik.

Saya begitu bodoh saat mulai belajar menjual produk milik perusahaan sehingga saya menjajakan dari pintu ke pintu , mengetuk rumah dan kantor orang, mencoba menawarkan produk dengan membawa segepok brosur dan kartu nama. Saya nabrak kanan kiri karena miskin pengalaman dan ilmu pengetahuan (teori) pemasaran.

Saat bekerja di perusahaan orang, saya hanya berpikir jual, jual dan jual. Saya terus belajar cara menjual yang baik semata-mata agar saya awet bekerja di perusahaan itu. Saya merasa jika omset saya jeblok maka ada kemungkinan saya dipecat (PHK) dan pasti gelar ‘pengangguran’ akan terpasang di jidat yang membuat saya kurang merasa nyaman dalam pergaulan di lingkungan masyarakat apalagi keluarga.

Saya berpikir bahwa setiap hari saya harus bertemu orang (klien) baru minimal 5 orang untuk menawarkan produk perusahaan. Dari pagi sampai malam, berangkat jam 9 pagi dan pulang minimal jam 21 (9 malam) , saya bertemu bermacam orang sehingga bisa mengenal banyak karakter pembeli. Disini saya belajar sampai akhirnya bisa menemukan teknik pemasaran yang efektif dan efisien. Semua perlu waktu lama dan proses panjang. Saya mencoba untuk menikmati setiap episode kehidupan yang saya jalani.

Pelan tapi pasti, order mulai masuk. Saya mendapatkan order mulai ribuan, ratusan ribu, jutaan, puluhan juta, bahkan mencapai ratusan juta per bulan. Hal ini membuat kenyamanan hidup saya semakin membaik. Rumah, tanah, motor, mobil, dan lain-lain bisa saya beli dengan bekerja sebagai tenaga salesman. Karir juga beranjak naik. Alhamdulillah sesuatu banget…

Saya hanya salesaman biasa yang masih tetap bodoh sehingga harus banyak belajar lagi dan bukan tenaga marketing terhebat tetapi minimal saya tidak menjadi beban perusahaan karena bisa menghasilkan uang untuk perusahaan.

Kini, setelah resign dari perusahaan, saya adalah manusia bodoh dalam dunia bisnis. Saya harus memulai dari NOL dalam membangun bisnis mandiri dan selalu bersemangat untuk menjaga agar roda bisnis yang saya jalani dalam bidang digital printing bisa berjalan dalam rel yang benar.

Saya harus mengenal dan selalu mencari relasi baru untuk memasarkan produk dari usaha yang saya dirikan dengan bekerjasama dengan beberapa teman. Saya ingat petuah bijak Bob Sadino, begini :

untuk menjadi seorang marketing yang baik, maka seseorang harus menjual dirinya sendiri (sale for your self), sebelum menjual produknya. Sebuah filosofi, bahwa bagaimana seseorang menjadi marketing yang baik, kalau ia sendiri tidak dikenal orang.

Banyak teman dan relasi bisnis maka Insya Allah akan membawa banyak rejeki.

Saya cukup beruntung menjadi orang bodoh yang miskin pengetahuan karena saya bisa langsung bergerak untuk menawarkan produk dengan modal nekad tanpa perlu ribet memikirkan ini dan itu. Saya menjadi orang bodoh sehingga tidak perlu harus merasa malu dan gengsi ketika mengetuk kantor relasi dari pintu ke pintu agar banyak orang yang tahu bahwa saya bisa memberikan (misalkan) produk sticker branding mobil dengan kualitas bagus tetapi harga terjangkau.

Saya percaya bahwa Tuhan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga akan memberikan jalan hidup terbaik untuk umatNya. Apapun yang terjadi saya harus berpikiran JUAL, JUAL dan JUAL dalam arti mencari omset untuk perusahaan kecil yang sedang saya rintis.

Mohon doa restu

One Response

  1. aku suka cerita mu ,,
    Karna apa .. Karna aku pun begitu …
    kita memang bodoh ..
    Tapi mau sukses pasti banyak jalan..

Leave a comment